
Dr. Inaya Rakhmani adalah Direktur Asia Research Centre, Universitas Indonesia. Rakhmani menggunakan ekonomi politik budaya untuk mempelajari media dan komunikasi serta pengetahuan dan informasi untuk menjelaskan perubahan kapitalis yang lebih luas. Dia sangat perhatian pada ilmu-ilmu sosial, kesenjangan sosial dan perkembangan demokrasi. Dia telah meneliti peran media sosial dan media massa dalam menghambat perkembangan demokrasi; di Indonesia, dengan perbandingan India, Mesir, dan Turki (dari 2015 hingga sekarang). Dia memperhatikan fakta bahwa ilmu-ilmu sosial dan humaniora kadang-kadang terputus dengan kebutuhan masyarakat, baik dalam analisis jangka panjang dan respon jangka pendek. Sejak 2014, ia telah memetakan hambatan struktural ilmuwan sosial untuk melakukan penelitian kritis di Indonesia dan Asia Tenggara. Dia juga secara aktif terlibat dengan pembuat kebijakan lokal, nasional, dan global untuk membuat masalah ini lebih dikenal. Dia percaya bahwa masalah sosial bersifat multi-dimensi, sehingga kolaborasi dengan pendekatan lintas disiplin sangat penting. Karyanya telah diterbitkan di Journal of Contemporary Asia, Journal of Current Southeast Asian Affairs, Trans-Regional and -National Studies of Southeast Asia (TRANS) dan ia juga merupakan penulis 'Mainstreaming Islam in Indonesia: Television, Identity and the Middle Class' yang diterbitkan oleh Palgrave MacMillan, 2016. Ia juga merupakan anggota kehormatan Akademi Ilmu Pengetahuan Muda Indonesia (ALMI).

Diatyka meraih gelar PhD di Asia Institute, University of Melbourne. Penelitian doktoralnya menyelidiki perluasan pengaturan kerja tidak tetap (precarious work) yang terkait dengan ekonomi gig dan pengaruhnya terhadap pengalaman subjektif pekerja, pembentukan identitas, dan kecenderungan pengorganisasian di Indonesia. Ia juga merupakan staf pengajar di Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Ia menerbitkan tulisannya di media populer seperti Jakarta Post, The Conversation, Indonesia at Melbourne. Salah satu artikelnya, ‘Jakarta’s Precarious Workers: Are They a New Dangerous Class’? diterbitkan oleh Journal of Contemporary Asia pada tahun 2017.

Muhammad Irvan, M.Si bergabung dengan Asia Research Centre (ARC) UI pada bulan Maret 2022, ia juga merupakan associate peneliti pada salah satu kelompok riset LabSosio (Centre for Sociological Studies) UI, yaitu relasi antara komunitas dengan industri ekstraktif yang mencakup industri minyak dan gas, industri pertambangan, dan industri perkebunan kelapa sawit. Sejak 2006, bidang riset yang ditekuni mencakup tema tanggung jawab sosial perusahaan, pengembangan komunitas, relasi sosial, konflik sosial pada industri ekstraktif, dan perencanaan sosial.

